Wednesday, 31 July 2013

Sistem Perladangan Berpindah



Secara turun menurun, sistem berladang berpindah-pindah dilakukan oleh petani kita, sejak wilayah kita masih berupa hutan yang lebat terbentang mulai sabang sampai merauke. Sejak tahun 1900 an sampai sekarang, sehingga wilayah hutan yang menjadi sumber plasma nuftah secara berangsur-angsur tetapi pasti mengalami pengurangan.

Dampak terhadap ekosistem sudah kita rasakan bersama mulai masyarakat  sekitar hutan sampai daerah perkotaan bahkan sampai ke negara-negara tetangga. Sistem berladang berpindah semata-mata bertujuaan untuk mendapatkan lahan pertaniaan yang subur, sehingga hasil pertanian melimpah. Upaya ini biasanya tidak di ikuti oleh pengelolaan atau konservasi terhadap lahan yang ada. Kebiasaan dilakukan para petani, setelah lahan baru dibuka dan ditanami beberapa kali panen, atau jika hasil panen sudah tidak melimpah lagi, sebagai indikator lahan sudah tidak subur, maka mereka akan meninggalkan lahan tersebut dan berusaha untuk membuka lahan lagi yang lebih menguntungkan. Hal ini yang terjadi ciri khas sistem perladangan berpindah. Kita dapat memikirkan, hal-hal yang akan terjadi ? 

Total Pageviews