Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Sunday, 16 February 2014

Puisi Jalan ke Halmahera

Kala sendiri bersandar di buritan kapal…..
Rimbun busa dari kaki mesin layari selat nusaku…..
Seperti bersiram teladas dari sebuah terakota…..
Ardi yang dibaluarti ungu widuri……
burung bangau yg apati didahan mati….
menyimpul angan yg terawan

oleh Risma
gudangpuisi.com

Puisi Kaca

Sebuah kereta berhenti di luar pintu pagar sebuah rumah.
Aku ingat benar rumah itu, tak mungkin ku dapat melupakannya.
Sama halnya dengan nombor telefon ini, yang telah tercacah di dalam ingatan, sejak selama separuh dari jumlah-wujud-nyawaku lamanya.
Kereta itu berhenti disitu. Lama. Terasa lamanya hingga aku pun merasa sudah lama ia parkir di situ.
Bunyi pintu rumah terbuka, entah macamana aku turut merasa sama kelegaan si kereta di pintu pagar.
Kemudian dia keluar. Dia yang cantik. Dia yang jelita.
Aduhai senyuman itu.
Masa, kumohon kau perlahan.
Senyuman itu, aduhai…
Sambil wajahnya terus menguntum senyum indah itu, langkah kakinya melaju ke pintu pagar.
Masih senyum dengan menggetap ulas bibir bwah.
Pintu kereta dipautnya, dan dia pun ditelan kereta itu.
Aku keliru dalam masih khayalkan senyuman tadi.
Keliru sehinggaku terjaga.
Dadaku meremuk-kaca. Ngilu. Terlalu ngilu.

ED, Semarak, 2 Feb 2014.
gudangpuisi.com

Sunday, 9 February 2014

Puisi Renungan Saat Nafas Terakhir

Tak terbayangkan dalam benak ku
Terhentinya detak jantung ku
Saat langkah berjalan dalam dosa ku
Saat ketakutan terus hantui ku

Ku sadar sikap ku yang tak terarah
Saat kemarin berjalan dalam salah
Menyusuri gelap dalam tiap langkah
Langkah yang sekarang kian lemah

Air mata menetes dalam renungan
Dalam sadar teringat masa lampau
Waktu yang tak mungkin terulang
Sesal kemarin berbuat kesalahan

Satu yang paling ku takutkan
Nafasku berhenti dalam penyesalan
Saat semua tak memberi senyuman
Saat hidup tinggalkan kesedihan

Jika ini nafas terakhir ku
Ku harap Tuhan hentikan nafas ku
Saat tasbih terlantun dalam hati ku
Saat mata tertutup dalam tenang ku

oleh: Siti Nur Asiyah Jamil
asheyah.agustina@facebook.com
gudangpuisi.com

Puisi Kata untuk Bunda

Bunda,
Kau bagaikan embun pagi yang selalu menyejukan hatiku, kau bagaikan cahaya rembulan yang selalu menerangi hidupku dan kau bagaikan bintang,
Indah berkelip yang selalu menemani malam-malamku,
Bunda,
Aku tau kau tak lelah membesarkanku ketika aku mencoba untuk berjalan, kau selalu menuntunku agar aku tak jatuh,
ketika aku menangis kau selalu mencoba membuat ku melebarkan senyum,
Bunda
Andaikan kau tau, doa-doa ku panjatkan selalu hingga takdir memisahkan kita

Karya : Brian
gudangpuisi.com

Puisi Aku pernah Berharap

Aku pernah berharap
oleh apa yang disebut cinta
darimu
namun ternyata kau seperti duri

aku pernah berharap
pada bahagia yang kusebut kasih sayang
untukmu
namun ternyata sayangmu palsu
untukku

aku berharap,,,,
berharap setulus rasa

suatu ketika kita berjalan bersama
saat itu ilalang bagai menari tertiup angin
duniapun terasa indah bagai dimusim semi
sebelum kau khianati
memutuskan tali cinta ini

karya: Testy dwi d
Testy.dwid@facebook.com

gudangpuisi.com

Saturday, 8 February 2014

Puisi ku tak sesempurna dirinya

kutahu kutak sesempurna dirinya..
kutahu kau jiji padau…
kutahu aku hanyalah adik kelas yang tak kau kenal…

siapa aku?
hatiku terus bertanya seperti itu.
kini ku tau jawabannya,
aku hanyalah manusia tanpa kebahagiaan, dan penuh dengan kekurangan..

karya: tesya teresia

gudangpuisi.com

Puisi Cukup Kata

bukan pita pink yang ku harap
bukan kardus kotak berkado yang ku nanti
bukan sebongkah materi yang ku tunggu
hanya doa yang ku butuh
hanya untaian kata yang ku rindu
hanya serpihan semangat yang ku idamkan

secarik kertas tertulis,kata menyapaku
ku tertatap pada tinta hitam
ku tersenyum pada tiap bait
ku ambil benda putih
ku usapkan pada pipi merahku
tangis menghujan
tangis tersipu
cukup kata yang membuatku terpaku
semilir angin menemani malam tegas
ku baca hingga akhir terlelap
senyum menemaniku dalam tidur indahku

by; imah rokhimah

gudangpuisi.com

Puisi Cinta Sementara

dahulu cinta membara…
Tak disangka,bagai bunga mawar merah merekah…
indah kelihatannya,merah merona mempesona menyentuh jiwa
Tak pernah aku sangka,kini sinar rembulan kian meredup.
cinta kasihmu seakan berlari dan tak peduli lagi…
Janji yang terucap telah ditelan bumi…
Cinta terbawa hembusan angin,entah kemana ia berlari…
cinta masa remaja
cinta yang melegenda
namun hanya sementara menjadi hiasan jiwa.

puisi ini karya: Rika Yuhana L

http://www.facebook.com/rika.yuhanalewi

gudangpuisi.com

Puisi ketika cinta mengajarku untuk bertahan

Saat ku mulai rapuh karena beratnya gelombang masalah,
kau mengajarkan ku untuk kuat menahan gejolak amarah,
saat ku mulai lelah berlari dari segudang masalah,
kau mengajarkan ku untuk kuat hadapi apapun yang menghadang,
karena kamu yang selalu jadi penopang dkala rapuh,
menjadi penenang dkala sedih,
menjadi tawa dalam bahagia ku,
menjadi pengamin setiap doa-doaku,
Menjadi sandaran dari rasa lelahku..
aku yakin allah pertemukan kita karena alasan yang indah,
ajari aku tuk kuat seperti ayah,
ajari aku tuk sabar seperti ibu,
ajari aku tuk tetap bisa kasih kebahagiaan seperti kamu..
terima kasih mas “Rahmatulloh”

oleh: Eka soraya

gudangpuisi.com

Puisi Dalam Diamku

cukup dalam diamku
cinta ini bersemayam

cukup dalam diamku
sayang ini bersemi

cukup dalam diamku
setia ini untukmu

cukup dalam diamku
pengabdian ini bertahan

cukup dalam diamku
kasih sayang ini kujaga

Suara Senja
Smg,29 Desember 2013

Puisi Karya : Suara Senja

gudangpuisi.com

Puisi Titip Rindu di Awan

Titip Rindu di Awan

Segenap rasa telah pernah kutitipkan dalam element kehidupan.
Agar awan menyampaikan pesan rinduku pada relungmu.
Lalu Angin… terbangkan rinduku yang besar ini kepadanya
Pasir…saat dia berpijak di bumimu bisikkan padanya aku masih menunggu.
Air…mengalirlah !! bawa dinginnya hatiku padanya.
Api…pinjam panasmu untuk membakar cemburuku

oleh : Evi Muhafni

gudangpuisi.com

Friday, 7 February 2014

Puisi Untuk TIMNAS U19

TIMNAS KU..

dercak suaramu menyeru dan menyentuh kalbu
menancap dalam hati yg tengah tak mmpercayai
hal yg mungkin menurut semua orang mustakhil trjadi
terbanglah setinggi awan wahai engkau sang PEMIMPI
kepakkan sayapmu untuk menggapai bintang kejayaan
engkaulah sang kebanggaan MERAH PUTIH
sang pejuang GARUDA
truntut do’a ini untuk langkahmu yg akan kau jalani
dan kami percaya kau
sang PILAR negriku
akan membuat kami merasa bangga telah memilikimu

oleh: Aprilia Mafia

gudangpuisi.com

Puisi Rapuh

Sepi hatiku disaat sendiri..
Disaat kau tinggal pergi..
Dulu kau yang pernah membuatku jatuh cinta
dan dulu aku sempat mencintaimu..
Hingga akhirnya cintaku jatuh terluka..
Kini tiada lagi kisah diantara kita..
Hanya kenangan yang masih teringat..
Kadangkala diantara rapuhnya hati ini,
aku rindu saat-saat bersamamu..
aku rindu melihat senyum tulusmu..
Namun…kini semuanya telah sirna..
Itu semua hanyalah kenangan masa lalu..

*Puisi oleh: Neng Sopiyah Fauziah*

gudangpuisi.com

Puisi Lebih dari Sahabat

Suatu saat akan ku katakan
bahwa kau lebih berarti dalam hati
suatu hari nanti akan ku katakan
tentang cinta yang ada untukmu sahabat
walau bukan saat ini

biarkan saja hari ini aku nikmati
perasaan indahku sendiri
kala malam ku diliputimimpi
mimpi indah bersama dirimu
yang telah menyentuh kalbu
dalam relung dijiwaku

karya: Testy Dwi D
Testy.dwid@facebook.com

gudangpuisi.com

Tuesday, 15 October 2013

Puisi Ungkapan Untukmu Guru


Guruku……..
Sosokmu begitu bijaksana bagiku
Kesederhanaanmu membuatku mengerti
Dedikasimu begitu tinggi
Rasa kasih sayangmu begitu besar
Oh guruku……………………
Sikapmu……………………………….
Ucapanmu……………………………………
Sapamu…………………………………………………
Canda tawamu………………………………………
Senyumanmu…………………………………………
Selalu menjadikan aku semangat untuk maju
Terima kasih wahai engkau guruku
Engkau tlah relakan waktu dan tenagamu untukku
Engkau mengajari ku dengan ikhlas
Terima kasih ……………………………………………………
Sujudku mohon maaf dan do’amu
Guru…………………………………………………………………

by : ADMIA

Tuesday, 24 September 2013

Puisi Tetap disini, Dihatiku Ayah


Sudah Lama ayah kau meninggalkan aku
Terasa seperti kau masih tetap ada disini
Karena kau selalu hadir di tidur malamku yaitu mimpi
Taukah ayah mimpi-mimpi itu selalu mengingatkan aku saat kau masih ada disini
Menemani setiap hari-hariku bersamamu
Teringat aku saat kau usap kepalaku
Teringat aku saat kau pukul aku jikalau aku nakal
Beritahu aku jika yang aku lakukan itu salah
Kasih nasehat supaya aku jadi anak yang baik
Selalu memberi apa yang aku minta padamu
Sekarang semuanya jadi kenangan, kenangan terindah yang hanya sekali aku rasakan di hidup ini
Tapi percayalah hatimu selalu ada disini dihatiku
Walau kau berada jauh dialam yang sejahtera itu tapi hatimu dekat ada disini dihati orang-orang yang menyayangimu ayah :*

Puisi ini karya : Sri Listiawati

http://Lilisyiyis46.blogspot.com

Puisi Mawar Putih


Ketika mawar yang merah
telah memudar ditepian hati
itulah asa yang terbuang
tertiup angin dan pergi

Selayaknya aku, seperti
mawar putih yang dicumbui
butir – butir embun pagi
telah menjadi cerita perih untuk
elegi esok pagi

Cerita tentang
Cinta….
yang sebenarnya tak
pernah ada didalam hati
kita berdua

Kini ketika sore meramu senja
ditepian jakarta
kuletakkan sekuntum mawar putih
diatas sebuah kata cinta

Cinta yang melelapkan ku
dalam sebuah harapan hampa

Puisi Karya : Ami

Thursday, 29 August 2013

Puisi Aku Hanya Bersujud Kepada-Mu Ya Allah


Malam yang sepi berganti menjelang pagi
Dinginnya pagi menepis rasa ngantuk yang berat
Membangunkan syaraf-syaraf pentingku
Ku dengar suara adzan berkumandang
Berdengung ditelinga,,,,
Hangatnya selimut terasa sebagai penghalang
Pikiran berkecambuk mempertahankan rasa enggan
Hati terbalut dinginnya waktu
Kutanggalkan selimut sedikit demi sedikit
Dinginnya pagi merasuk ketubuh
Pudar sudah penghalang diri
Kubangun menggeliat,,,,
Kuputar badanku kekiri kekanan
Terasa kaku sendi-sendiku
Kulangkahkan kaki menuju kamar mandi
Kulucuti semua pakaian,,,,
Woww segar,badan merasa nikmat siraman air
Ku ambil air wudhu tuk mensucikan
Ku hamparkan sajadah,,,,
Menghadap Sang Maha Pencipta
Ku bersujud dengan ikhlas di hadapan-Mu Ya Alloh
Aku hamba yang hina, Ya Alloh
Aku bersimpuh kepada-Mu,hanya Kau yang memberi kekuatan
Hanya Kau yang mengabulkan segala do’aku

Karya : Ade Supriadin

Puisi Mengharap Yang Tak Semestinya


Tatapan mata memandang jauh engkau disana
Tak mampu membendung rasa genuruh dihati
Seolah hati ini ingin menjerit memanggil namamu
Salahka daku merindu pada seorang yang kuharapkan

Kini kupandang semakin jauh dan semakin jauh
Rasa ingin menyapa jika berjumpa tak bisa seolah tertahan rasa bersalah
Tak tahu dirikah hati ini mengharap yang tak semestinya
Kenapa tak dapat kulupakan dan tak dapat kuhapus kenangan yang berlalu

Daku seorang yang lemah
Tak pantas rasanya jika terlalu berharap
Namun sebagai ungkapan biarlah kurangkat kata rindu ini tertulis di lembaran putih yang semata untuk curhatan hati
Dapatkan yang kurindukan pada seoarng akan kembali menemaniku seperti dulu

Karya : Arjuna Budi Airlangga

Tuesday, 27 August 2013

Puisi Dimana Tempat Cinta Sejati


Bukan di rimba lebat dan sunyi …..
Bukan di puncak bukit yang tinggi …..
Bukan dipinggir samudera yang sepi …..

Jangan dicari tempat memuja …..
Dikuil tempat membakar dupa …..
Di dalam gua tempat bertapa …..

Bukan di mahligai batu pualam …..
Di katil berhias permata nilam …..
Di dalam surga, di luar alam …..

Cinta sejati lekat pada kita …..
Bernyala-nyala waktu bekerja …..
Untuk bahagia dunia raya …..

Bernyala-nyala sewaktu bekerja …..
Dimana semati, seniat, sedasar …..

Karya : Rizky Ap

Total Pageviews