Film
banyak memiliki persamaan dengan drama. Bahkan dapat juga sebuah drama digarap
menjadi film. Perbedaannya, kalau dalam drama
penonton menyaksikan secara langsung sebuah pertunjukan yang digelar di atas
panggung. Sebaliknya, dalam film penonton hanya menyaksikan gambar bergerak
(gambar hidup) hasil rekaman seorang kameraman secara visual (dan audio) yang
ditayangkan melalui layar, baik layar gelas (layar kaca, televisi), maupun
layar lebar (bioskop) ataupun layar tancap. Adegan-adegan film bisa juga
dilakukan dimana saja. Setelah rekaman disambung-sambung dan dilakukan editing,
barulah menjadi film yang siap ditayangkan.
Macam-macam
film :
-
Film kolosal : film yang melibatkan
banyak sekali pemain
-
Film dokumenter : film dokumentasi
peristiwa bersejarah masa lalu
-
Film kartun : film yang tokoh-tokohnya
berupa gambar, biasanya dibuat dengan animasi komputer
-
Film aksi : film yang berisi
adegan-adegan kekerasan
-
Film komedi : film yang berisi kisah
lucu
-
Film tragedi : film yang berisi kisah
sedih
Pada dasarnya unsur-unsur intrinsik film
tidak jauh berbeda dengan drama. Oleh karena itu, kalau kita akan membuat
resensi film, pertanyaan-pertanyaan tentang unsur entrinsik drama seperti telah
dikemukakan dapat kita pakai sebagai titik tolak pembahasan.